Bukti Kesungguhan Umar
Bissmillahirrohmanirrohim...
Al-Hafizh Abu Al-Hasan Al-Athrabulusi meriwayatkan bahwa begitu menyatakan keislamannya kepada Rasullullah, Umar segera berdiri seraya berkata,
"Wahai Rasulullah, mengapa kita harus menyembunyikan agama kita, sedang kita berada di atas kebenaran? Sementara agama mereka malah ditampakkan terang-terangan, padahal meraka di atas kebatilan?"
Beliau bersabda, "Hai Umar, jumlah kita masih sedikit. Kau lihat sendiri bagaimana penderitaan kami."
Mendengar jawaban Rasulullah ini Umar berkata, "Demi Dzat Yang Mengutusmu dengan kebenaran! Tiada tersisa satu majelis pun yang pernah kududuki dengan kekafiran, melainkan di sana aku akan menampakkan keimanan."
Kemudian dia keluar dan berthawaf di Ka'bah. Dilewatinya beberapa orang Quraisy yang tengah menunggu. Abu Jahal bin Hisyam berkata, " Si fulan menuduhmu telah keluar dari agama nenek moyang kita!" Jawab Umar, "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah semata tiada sekutu bagi-Nya dan bahwa Muhammad adalah hamba sekaligus utusan-Nya."
Serentak orang-orang musyrik menerkamnya, sementara Umar pun menerkam 'Utbah. 'Utbah berteriak kesakitan yang membuat orang-orang sama menyingkir sehingga Umar pun bisa berdiri.
Tiada seorangpun yang mendekati Umar melainkan Umar akan memberi penghormatan kepadanya sehingga dia membuat orang-orang tidak mampu berbuat apa-apa. Didatanginya majelis-majelis yang pernah ia ikuti lalu ia menampakkan keimanan di dalamnya. Kemudian ia kembali kepada Nabi SAW saat beliau berada di tengah-tengah para sahabat. Katanya, "Tak ada yang perlu dikhawatirkan, demi ayah dan ibuku! Demi Allah, tiada tersisa satu majelis pun yang pernah kududuki dengan kekafiran, melainkan aku tampakkan keimanan di dalamnya tanpa takut dan gentar."
Maka Rasulullah SAW Keluar bersama Umar yang ada di depan beliau, juga Hamzah bin 'Abdul Muththalib. Beliau berthawaf di Ka'bah dan shalat dzuhur dengan rasa aman. Kemudian beliau kembali ke rumah al-Arqam bersama Umar. Selanjutnya Umar pulang sendirian, demikian pula Nabi SAW.
Al-Hafizh Abu Al-Hasan Al-Athrabulusi meriwayatkan bahwa begitu menyatakan keislamannya kepada Rasullullah, Umar segera berdiri seraya berkata,
"Wahai Rasulullah, mengapa kita harus menyembunyikan agama kita, sedang kita berada di atas kebenaran? Sementara agama mereka malah ditampakkan terang-terangan, padahal meraka di atas kebatilan?"
Beliau bersabda, "Hai Umar, jumlah kita masih sedikit. Kau lihat sendiri bagaimana penderitaan kami."
Mendengar jawaban Rasulullah ini Umar berkata, "Demi Dzat Yang Mengutusmu dengan kebenaran! Tiada tersisa satu majelis pun yang pernah kududuki dengan kekafiran, melainkan di sana aku akan menampakkan keimanan."
Kemudian dia keluar dan berthawaf di Ka'bah. Dilewatinya beberapa orang Quraisy yang tengah menunggu. Abu Jahal bin Hisyam berkata, " Si fulan menuduhmu telah keluar dari agama nenek moyang kita!" Jawab Umar, "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah semata tiada sekutu bagi-Nya dan bahwa Muhammad adalah hamba sekaligus utusan-Nya."
Serentak orang-orang musyrik menerkamnya, sementara Umar pun menerkam 'Utbah. 'Utbah berteriak kesakitan yang membuat orang-orang sama menyingkir sehingga Umar pun bisa berdiri.
Tiada seorangpun yang mendekati Umar melainkan Umar akan memberi penghormatan kepadanya sehingga dia membuat orang-orang tidak mampu berbuat apa-apa. Didatanginya majelis-majelis yang pernah ia ikuti lalu ia menampakkan keimanan di dalamnya. Kemudian ia kembali kepada Nabi SAW saat beliau berada di tengah-tengah para sahabat. Katanya, "Tak ada yang perlu dikhawatirkan, demi ayah dan ibuku! Demi Allah, tiada tersisa satu majelis pun yang pernah kududuki dengan kekafiran, melainkan aku tampakkan keimanan di dalamnya tanpa takut dan gentar."
Maka Rasulullah SAW Keluar bersama Umar yang ada di depan beliau, juga Hamzah bin 'Abdul Muththalib. Beliau berthawaf di Ka'bah dan shalat dzuhur dengan rasa aman. Kemudian beliau kembali ke rumah al-Arqam bersama Umar. Selanjutnya Umar pulang sendirian, demikian pula Nabi SAW.


0 komentar:
Posting Komentar