Kumpulan Kisah Inspiratif Islami

Latest Posts

Minggu, 16 November 2014

KEMULIAAN ORANG ALIM


Bismillaahirrohmaanirrohiim...

KA'B AL - AKHBAR menyebutkan bahwa ketika Allah menghisab hamba-Nya dan mendapati bahwa kejahatannya lebih berat daripada kebaikannya maka diperintahkan agar ia dibawa ke neraka.

Ketika telah dibawa ke neraka maka Allah berfirman kepada Jibril, " Pergilah kepada hamba-Ku itu dan tanyakan kepadanya, apakah semasa hidup di dunia dia pernah duduk di majelis orang alim, agar dengan syafa'atnya Aku mengampuninya. " Jibril pun bertanya kepada orang itu, lalu ia menjawab, "Tidak Pernah."

Allah pun berfirman kepada JIbril, "Pergilah kepada Hamba-Ku itu dan tanyakan kepadanya, apakah semasa hidup di dunia ia pernah mencintai orang alim!" Jibril pun bertanya kepada orang itu, lalu ia menjawab, "Tidak."

Allah berfirman kepada Jibri, "Pergilah kepada Hamba-Ku itu dan tanyakan kepadanya, apakah semasa hidup di dunia ia pernah duduk dalam perjamuan orang alim!" JIbril pun bertanya kepada orang itu, lalu ia menjawab, "Tidak pernah."

Allah berfirman kepada Jibril, "Pergilah kepada Hamba-Ku itu dan tanyakan kepadanya, apakah namanya selaras dengan nama orang alim atau ia mempunyai hubungan nasab dengannya!" Jibril pun bertanya kepada orang itu, lalu ia menjawab, "Tidak."

Allah berfirman kepada Jibril, "Pergilah kepada Hamba-Ku itu dan tanyakan kepadanya, apakah ia pernah mencintai seseorang yang mencintai orang alim !" Jibril pun bertanya bertanya kepada orang itu, lalu ia menjawab, "Ya Benar!"

Maka Allah Berfirman kepada Jibril, "Bimbing ia menuju surga! Sungguh aku telah mengampuninya karena sikapnya itu."

Subhanallah..  

  

Jumat, 14 November 2014

Orang Bodoh Beribadah Orang Alim Tidur


Bismillaahirrohmaanirrohiim...


Saat itu Rasulullah SAW hendak mengerjakan sholat di masjid, Ketika tiba-tiba beliau melihat iblis sedang berdiri di pintu. Rasulullah SAW bertanya, "Hai Iblis, apa yang kau lakukan di tempat ini?"

"Aku ingin masuk ke dalam mesjid dan merusak sholat orang-orang di dalam masjid," jawabnya, "Tetapi aku takut kepada orang yang tengah tidur ini!"

"Lho, mengapa kamu tidak takut kepada orang yang sedang sholat padahal ia sedang beribadah dan bermunajat kepada Tuhannya, bahkan kau malah takut pada orang yang tidur padahal ia sedang lalai?" tanya beliu.

"Yang sedang mengerjakan sholat itu adalah orang yang bodoh sehingga merusaknya adalah pekerjakan yang sangat remeh bagiku. Namun orang yang sedang tidur itu adalah orang yang alim. Maka aku takut, jangan-jangan saat sedang merusak sholat orang bodoh itu, orang alim itu bangun dan membenarkan sholat orang yang bodoh itu," jawab iblis.

Lalu Rasulullah SAW bersabda, "Tidurnya orang alim lebih baik daripada ibadahnya orang bodoh."

Bolehkan Aku Mengatupkan Gunung Itu


 Bismillahirrohmanirrohiim...


IMAM AL-BUKHARI meriwayatkan dari 'Urwah,

Aisyah ra., salah seorang istri Nabi SAW, bertanya kepada Beliau, "Pernahkah datang kepadamu satu hari yang lebih sulit dari pada perang Uhud?" Beliau menjawab,

"Aku telah menemui dari kaummu apa yang kutemui (maksudnya, banyak menerima gangguan)". Sedang gangguan yang paing keras dari mereka adalah pada hari 'Aqabah (ada yang meriwayatkan, hari Tsaqif) ketika aku menawarkan diriku pada Ibnu 'Abdi Yalil bin 'Abdi Kulal, lalu dia menolak tawaranku. Aku pun kembali dengan hati yang sedih. Aku seperti tak sadar, kecuali saat berada di Qarn ats-Tsala'ib (disebut juga Qarn al-Manazil). Kuangkat kepalaku, dan saat itu ada sebuah awan yang menaungiku. Aku amat-amati dan ternyata Jibril AS ada di sana. Dia Menyeruku,

"Sesungguhnya Allah telah mendengar ucapan kaummu kepadamu dan jawaban yang mereka berikan kepadamu. Dan Allah telah mengutus malaikat penguasa gunung agar kamu menyuruhnya berbuat apa saja yang kau kehendaki terhadap mereka."

Maka Malaikat penguasa gunung itu memanggilku dan membarikan salam kepadaku, lalu berkata,

"Wahai Muhammad! Jibril telah mengatakan hal tersebut, lalu apa yang kau inginkan? Jika engkau menghendaki agar aku mengatupkan kedua gunung itu (gunung Abu Qubais dan gunung Ahmar) di atas mereka, niscaya akan kulakukan."

Menerima tawaran Malaikat ini Rasulullah SAW menjawab,

"Jangan! Aku tetap berharap Allah 'Azza wa Jalla akan mengeluarkan dari tulang sulbi mereka orang-orang yang mau menyembah Allah 'Azza wa Jalla semata, tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun."

Rabu, 12 November 2014

Pengorbanan Cinta Seorang Wanita Sholehah



Bismillahirrohmanirrohim...


Wanita itu bernama Rukaiyah... wajahnya tidak begitu cantik namun basuhan air wudhu yang selalu membasahi membuat dia tampak bersahaja. Ditambah kelembutan akhlaknya yang dipelajarinya dari kisah-kisah para Radiallahu'anha membuat perilakunya lembut tetapi tidak lemah. Alqur'an dan Hadits telah menjadi pedoman mutlak baginya semenjak Ia duduk di bangku SMA dan sering mengikuti kajian-kajian tentang Islam.

Meskipun dia tidak bersekolah di sekolah yang bernotabenkan Islam namun pendiriannya terhadap agama yang di anutnya begitu kuat sehingga tidak terpengaruh dengan gaya hidup teman-temannya yang sebaya dengannya. Dia tidak berpacaran bahkan membayangkan untuk berpacaran pun tidak pernah sehingga banyak teman-teman di sekitarnya yang berkata "Wajah sudah jauh dari cantik, kalau pacar aja gak punya mana mungkin akan punya suami" namun dia tidak menghiraukan hal itu karena dia tidak meragu akan janji Allah bahwa wanita baik-baik akan mendapatkan laki-laki yang baik-baik dan wanita yang buruk akan mendapatkan lelaki yang buruk pula. Untuk itulah dia selalu berusaha menjadi wanita yang baik yang senantiasa membalutkan aturan islam dalam dirinya agar suatu ketika janji Allah itu datang padanya.

Ketika duduk di bangku kuliah dia aktif di Lembaga Da'wah Kampus (LDK) turut berpartisipasi dalam menyumbangkan tenaga dan pikiran demi menguatkan peradaban Islam di tengah kezoliman ini.

Kini usianya sudah mendekati kepala tiga namun jodoh tak datang jua. Dia telah berusaha dan menyerahkan semuanya pada Allah namun mungkin belum terkabulkan do'anya. Dia tetap sabar meskipun tetangga dan teman-temannya selalu menertawainya. Bahkan kata salah seorang ibu yang minim pengetahuan agamanya. "Ini adalah akibat dari tidak membuka diri pada lelaki (Maksudnya berpacaran)" bahkan ada yang berkata wajahnya jelek tapi sok mahal. ia dapat memaklumi segala apa yang dikatakan orang-orang itu sebab dia tahu sekarang sunnah telah menjadi asing di mata mereka.


Namun apa hendak dikata, kesabarannya membuahkan hasil yang indah. Dipenghujung usianya itu datang seorang lelaki tampan dan juga sholeh. Lelaki itu bernama Dikky. Pemuda tampan dengan wajah yang berseri kerna selalu terbasuhkan Wudhu dan sangat menyayangi wanita. Dia adalah teman Rukaiyah ketika di LDK dahulu. Dialah pemuda yang dijanjikan Allah pada Rukaiyah karena telah yakin akan janji-Nya.

Pemuda itu menyayanginya dengan penuh ketulusan. Dia tidak pernah mau melihat airmata di pipi Rukaiyah karena dia tidak ingin melihat istrinya bersedih. Dan selalu berusaha untuk membahagiakannya. Sebagai suami dia sangat bertanggungjawab terhadap segala kebutuhan istrinya tersebut (keluarganya). Sebagai Istri, Rukaiyah pun tahu akan kewajibannya. Dia melayani segala kebutuhan suami dengan sepenuh hati tanpa ada kata-kata resah dalam setiap lelahnya. Semua itu dilakukanolehnya semata karena cintanya pada Allah dan ketaatannya pada suami. Rumah tangga kecil yang baru dibina mereka itu merupakan jawaban Allah dari apa yang selama ini dikeluhkan mereka disetiap penghujung malam disaat orang-orang terlelap. Dan kini mereka berdua pun dipertemukan dalam ikatan cinta yang suci meskipun ketika di LDK dahulu mereka tidak saling memiliki rasa dan tak terbayangkan bahwa akan dipertemukan Allah dalam jalinan cinta suci ini. Mereka pun saling menerima kekurangan masing-masing.

Ketika sang suami sedang berada dalam keterpurukan dia tetap setia menemani dan menjadi penyemangat sang suami. Dia tetap sabar menerima segala bentuk kekurangan suaminya. Dia tidak pernah berharap sesuatu yang lebih dari suami karena dia sadar akan keterbatasan suaminya. Hal inilah yang membuat keluarga mereka sangat bahagia. Namun kebahagiaan itu pun masih di uji.. Belum cukup setahun setelah pernikahan sang suami harus meninggalkannya karena akan diberangkatkan ke Palestina selama beberapa bulan oleh Organisasinya yang merupakan salah satu Gerakan Kemanusiaan bergerak di bidang kesehatan dan sosial untuk menolong saudara-saudaranya yang terzolimi haknya dan membutuhkan bantuan disana. Rukaiyah sudah merasakan kesedihan yang teramat sangat saat mendengar suaminya akan berangkat ke negara yang terjajah itu. Entah kenapa airmatanya terus mengalir semenjak saat itu namun diasering menyembunyikannya dari sang suami. Sampai pada suatu ketika sehari sebelum hari diamana Dikky suaminya akan berangkat. Suaminya mendapatinya sedang mengupas bawang di pagi hari saat hendak menyiapkan sarapan Nasi Goreng kesukaan sang suami yang dikala itu diketahuinya sedang shalat dhuha.

"Kenapa kamu menangis ya zaujatie.." Tanya sang suami seusai shalat Dhuha dan menemui istrinya di dapur. Rukaiyah tidak dapat memungkiri bahwa sesungguhnya dia takut suaminya takkan kembali lagi ketika pergi nanti. Sang suami yang begitu menyaynginya dan tidak tega melihat airmata dipipi sang istri itu pun mengusap airmatanya lalu menegarkannya. "Jalan da'wah telah memanggilku ya Zaujatie.. sungguh, sulit untukaku meninggalkanmu namun sulit pula untuk aku tinggalkan saudara kita yang membutuhkan tenaga kita disana. Jika engkau tidak mengijinkan,aku tidak akan pergi ya Zaujatie..." Sang istri pun menundukkan wajahnya dengan airmata yang terusmengalir ia berkata:

"Jika itu adalah bukti dari cintamu pada Allah lebih besar daripada cintamu padaku, Aku Ridho kepergianmu. Tapi entah mengapa aku hanya terus merasa sedih"

"Ya Zaujatie ya.. Jika Allah mengijinkan aku akan kembali namun jika tidak, aku kan menunggumu di Jannah-Nya nanti." Suaminya lalu memeluknya seraya berkata:

"Walillahi.. Ana Uhibbuki Filla ya Zaujatie.."

Besoknya ketika sang suami hendak berangkat di hantarkannya hingga ke beranda rumah. Doa serta senyuman penyemangat tak lupa ia berikan pada sang suami. Dia mencium tangan sang suami lalu suaminya pun membalas dengan sebuah kecupan tulus di keningnya.. "Aku titipkan Alqur'an sebagai teman bagimu untuk engkau bacakan di saat engkau sedang dalam kesepian. Dan Allah akan menjadi pelindung bagimu disaat engkau sedang dalam ketakutan." Ucap sang suami seraya berlalu meninggalkannya.. Ikhlaskan aku pergi...Assalamu'alaykum....

Dia pun menjawab salam sang suami lalu menatapnya hingga jauh. Sang suamipun membalikkan badan lalu menatap istrinya yang masih berada diberanda itu. Rukaiyah pun tersenyum mengangguk memastikan pada sang suami bahwa dia benar-benar ridho sehingga tak ada lagi keraguan dihati suami untuk pergi ke medan juang. Ketika pergi suaminya tak lupa meninggalkan uang yang Insya Allah lebih dari cukup hinga dia kembali nanti. Hampir setiap malam Rukaiyah senantiasa menangis mengeluh pada Allah mendoa'kan suaminya yang berada nan jauh disana. Dia mampu menjaga kehormatandan harta suaminya.

Selang beberapa hari setelah suaminya pergi ia merasa selalu mual.Lalu ia pun memeriksa ke dokter dan ternyata dia posstive tengah Hamil. Berita gembira itu pun segera di kabarkan pada suaminya yang sangat di cintainya itu melalui telekomunikasi.

Sungguh Dikky sangat bahagia mendengar berita itu. Apalagi saat istrinya berkata "Mas, aku sedang mengandung anak Mas." "Aku sebentar lagi akan menjadi papa Rid.." Kata Dikky pada Ridho sahabatnya yang sama-sama berada di Palestina. Ridho pun turut memberikan senyum bahagia saat melihat pancaran kebahagiaan dari wajah sahabatnya itu. "Aku bentar lagi jadi Bapak, lalu antum kapan ya akhie??" Tanya Dikky bercanda.

"Ana pasrah pada Allah Sajalah.. Untuk apa memetik kurma yang masih melekat di tangkai, tho kalau matang juga bakalan jatuh sendiri kok."Cakap Ridho.

"Iya, Pasrah sih pasrah.. tapi harus kudu usaha juga boy.. Tawakkal pada Allah itu bukan berarti tanpa usaha lho.. Harus usaha tapi dengan batasan yang shar'i.

"Okhay ya Zamilie.. sepulang dari sini nanti bakal ana usahain ngelamar semua akhwat." Canda Ridho.

Hari itu adalah hari yang paling bahagia bagi Dikky karena menjadi ayah adalah impiannya selama ini. Namun pada hari itu juga Ia dipanggil oleh sang Khalik ketika sebuah tembakan meleset ke dadanya saat hendak menolong salah seorang warga sipil yang terjebak di sebuah bangunan. Darah pun mengalir di sekujur tubuhnya... dia masih bisa berbicara sedikit saat di bawa ke Pos Pertolongan Pertama Gawat Darurat. Air mata Ridho tak sanggup menahan saat melihat apa yang terjadi pada sahabatnya. Baru saja tadi mereka tersenyum bersama dan sekarang sahabatnya tersebut seperti ini.

Ridho lalu memegang kedua tangannya lalu Dikky menyampaikan sesuatu padanya sebelum Ia menghembuskan nafas terakhirnya.

"Tolong jikalau antum pulang nanti, sampaikanlah salamku pada istriku bahwa aku mencintainya. Besarkanlah anakku dengan Islam. Biarkan Alqur'an dan Hadits mengalir menyatu dalam jiwanya agar dia takut pada Allah dan menjalankan sunnah Rosulnya. Katakan padanya kita akan bertemu di syurga nanti."

Ridho menggangguk dengan penuh airmata. Dia tak kuasa menahan keharuan itu.

"Asyhadualla Ilaaha Illallah Wa Asyhaduanna Muhammadarrosulullah..." Berpulanglah Ia dengan tersenyum.. Segala sesuatu yang ada di bumi ini akan kembali pada Allah...

Hari itu bayangan wajah sang suami terus menghampiri Rukaiyah.. Ia tak tahu kenapa dia merasakan rindu yang teramat sangat setelah menyampaikan berita gembira pada sang suami tadi. Lalu kabar tentang kematian suaminya pun di kabarkan oleh Ridho sahabat suaminya.

Ia menangis mengikhlaskan kepergian suaminya itu. Mencoba untuk tetap tegar karna semua telah digariskan-Nya. Dia akan tetap sabar menghadapi semua ini dan benar-benar meridhoi keputusan Allah yang menimpanya tersebut. Dia yakin semua akan ada hikmahnya. Ini juga sebuah bukti bahwa cintanya pada Allah lebih besar daripada cintanya terhadap apapun meskipun sesekali sering ada rasa rindu pada suaminya. Lelaki sholeh yang dicintainya semata karena Allah.

Sungguh sulit jika ada wanita yang bisa seperti Rukaiyah.. Yang mencintai suaminya semata karena Allah. Dan kini telah menjadi Syuhada yang syahid di jalan Allah.

Selasa, 11 November 2014

Bukti Kesungguhan Umar

Bissmillahirrohmanirrohim...


Al-Hafizh Abu Al-Hasan Al-Athrabulusi meriwayatkan bahwa begitu menyatakan keislamannya kepada Rasullullah, Umar segera berdiri seraya berkata,

"Wahai Rasulullah, mengapa kita harus menyembunyikan agama kita, sedang kita berada di atas kebenaran? Sementara agama mereka malah ditampakkan terang-terangan, padahal meraka di atas kebatilan?"

Beliau bersabda, "Hai Umar, jumlah kita masih sedikit. Kau lihat sendiri bagaimana penderitaan kami."

Mendengar jawaban Rasulullah ini Umar berkata, "Demi Dzat Yang Mengutusmu dengan kebenaran! Tiada tersisa satu majelis pun yang pernah kududuki dengan kekafiran, melainkan di sana aku akan menampakkan keimanan."

Kemudian dia keluar dan berthawaf di Ka'bah. Dilewatinya beberapa orang Quraisy yang tengah menunggu. Abu Jahal bin Hisyam berkata, " Si fulan menuduhmu telah keluar dari agama nenek moyang kita!" Jawab Umar, "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah semata tiada sekutu bagi-Nya dan bahwa Muhammad adalah hamba sekaligus utusan-Nya."

Serentak orang-orang musyrik menerkamnya, sementara Umar pun menerkam 'Utbah. 'Utbah berteriak kesakitan yang membuat orang-orang sama menyingkir sehingga Umar pun bisa berdiri.

Tiada seorangpun yang mendekati Umar melainkan Umar akan memberi penghormatan kepadanya sehingga dia membuat orang-orang tidak mampu berbuat apa-apa. Didatanginya majelis-majelis yang pernah ia ikuti lalu ia menampakkan keimanan di dalamnya. Kemudian ia kembali kepada Nabi SAW saat beliau berada di tengah-tengah para sahabat. Katanya, "Tak ada yang perlu dikhawatirkan, demi ayah dan ibuku! Demi Allah, tiada tersisa satu majelis pun yang pernah kududuki dengan kekafiran, melainkan aku tampakkan keimanan di dalamnya tanpa takut dan gentar."

Maka Rasulullah SAW Keluar bersama Umar yang ada di depan beliau, juga Hamzah bin 'Abdul Muththalib. Beliau berthawaf di Ka'bah dan shalat dzuhur dengan rasa aman. Kemudian beliau kembali ke rumah al-Arqam bersama Umar. Selanjutnya Umar pulang sendirian, demikian pula Nabi SAW.

AYAHKU JADI BABI


Bismillahirrohmanirrohiim...

Saat Rasulullah SAW tengah duduk bersama para sahabatnya tiba-tiba seorang anak mendatangi Rasulullah SAW sambil menangis.

"Mengapa engkau menangis wahai anakku?" tanya Rasulullah.

"Rasul! Ayahku meninggal, tetapi tak seorang pun datang melayat. Aku sendiri juga tak memiliki kain kafan. Lalu siapa yang akan merawat, memandikan dan memakamkan?" kata anak tersebut.

Rasulullah pun segera memerintahkan Abu Bakar dan Umar untuk mendatangi jenazah itu. Begitu melihat Abu Bakar dan Umar terperanjat bukan kepalang sebab ia telah menjadi seekor babi hutan. Maka keduanya segera melaporkan peristiwa ini kepada Rasilullah SAW.

Lalu Rasulullah SAW datang kesana, mendoakan jenazah tersebut sehingga ia pulih kembali menjadi jenazah manusia. Kemudian beliau menyalatinya dan meminta sahabat untuk memakamkannya. Akan tetapi betapa heran para sahabat, saat jenazah itu hendak dimakamkan ia berubah kembali menjadi babi hutan.

Melihat kejadian ini Rasulullah bertanya kepada anak itu tentang apa yang dikerjakan oleh ayahnya selama hidupnya.

"Sepanjang hidupnya ayahku tak pernah mengerjakan sholat," jawab anak itu.

Kemudian Rasululla bersabda kepada para sahabat, "Lihatlah sendiri! Begitulah akibat bila semasa hidupnya seseorang meninggalkan sholat. Di hari kiamat ia akan menjadi babi hutan."

Senin, 06 Oktober 2014

Bagaimana Orang-Orang Riya' Di Mata Allah SWT Kelak


Bismillahirrohmanirrohim...

IMAM MUSLIM meriwayatkan, Rasulullah SAW pernah menjelaskan bahwa orang yang pertama kali dihadapkan pada pengadilan pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid. Ia dipanggil dihadapan Allah dan diperlihatkan kepadanya amal perbuatannya dan ia pun mengenalinya. Allah bertanya, "Apa yang telah kau perbuat untuk mendapatkan kesyahidan ?" Orang itu menjawab, "Aku berperang untuk mendapatkan ridho-MU hingga aku gugur di medan perang." Allah berfirman, "Engkau bohong ! Engaku berperang hanya agar dikatakan orang yang pemberani dan sungguh engkau telah mendapatkan hal itu." Kemudian Allah memerintahkan agar orang itu diseret ke dalam api neraka.

Yang kedua adalah orang yang tekun menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al-Qur'an. Ia dipanggil dihadapan Allah dan diperlihatkan kepadanya amal perbuatannya dan ia pun mengenalinya. Allah bertanya, "Apa yang telah kau perbuat dengan ilmumu ?" Orang itu menjawab,"Hamba menuntut ilmu, mengajarkannya kepada orang lain dan membaca Al-Qur'an demi mendapatkan ridho-Mu."Allah berfirman, "Engkau bohong! Engkau menuntut ilmu agar dikatan sebagai orang yang alim dan engkau membaca Al-Qur'an agar dikatakan sebagai qari' yang bagus dan sungguh engkau telah mendapatkan semua itu." Kemudian Allah memerintahkan agar ia diseret ke dalam api neraka.

Yang ketiga adalah seorang lelaki yang dilapangkan dan dikaruniakan Allah kelimpahan harta benda, dipanggil dihadapan Allah, diperlihatkan kepadanya amal perbuatannya dan ia pun mengenalinya. Allah bertanya, "Apa yang telah kau perbuat dengan harta bendamu? "Orang itu menjawab, " Aku tak pernah melewatkan kesempatan menafkahkan harta bendaku di jalan-Mu, dan itu kulakukan demi mengharap ridho-MU." Allah berfirman,"Engkau bohong! Engkau melakukan semua itu agar dikatakan sebagai orang yang dermawan dan sungguh engkau telah mendapatkan semua itu." Kemudian Allah memerintahkan agar orang itu diseret dan dilemparkan ke dalam api neraka.

-Berbuatlah sesuatu benar-benar karena mengharap ridho Allah bukan karena hal lainnya. Itu akan membuatmu hina di mata Allah SWT-

Pesan dari sahabat dan untuk sahabat...

Semoga kita dapat mengambil hikmahnya...

Popular Posts

Recent Posts

Categories